Owner SCUA sekaligus Dewan Pembina Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi), Eka Putra Wirya di Bekasi, Senin, mengatakan Perang Bintang 2022 merupakan ajang penting dalam pembinaan catur di Indonesia.
"Tujuan dari turnamen ini adalah pembinaan. Pemain terbaik dari Kejurnas dan nama-nama terbaik kami undang. Jadi penting karena pertandingan juga menggunakan sistem catur standard. Selama ini kebanyakan catur cepat," katanya.
Baca juga: GM Utut Adianto bertekad perbanyak turnamen catur di Asia Tenggara
Berdasarkan regulasi pertandingan, peserta yang tampil di antaranya merupakan pecatur yang menempati tiga besar di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Catur 2021 di Belitung dan peraih medali Asian Youth Chess Championships (AYCC) 2022 di Bali.
"Jadi kompetisinya ketat. Mereka yang bersaing adalah yang terbaik. Dari sini kami bisa melihat pemain yang bisa dikembangkan untuk menjadi pemain nasional," ujar Eka menambahkan.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum PB Percasi GM Utut Adianto mengatakan turnamen ini dapat dikatakan sebagai 'Kawah Candradimuka' bagi pecatur.
"Perang Bintang ini merupakan turnamen berkala dan tahun ini adalah kali ketiga untuk para bintang-bintang junior. Mereka diadu bisa pecatur putra melawan putri, usia 12 lawan 20 tahun. Dari sini diharapkan nanti ada yang bersinar," kata GM Utut yang membuka Perang Bintang 2022.
GM Utut mengungkapkan nantinya pecatur terbaik dari Perang Bintang ini akan terus dibina. Bahkan dia secara khusus menugaskan GM Susanto Megaranto untuk mencari bibit-bibit pecatur berkualitas.
Adapun dalam pelaksanaannya, Perang Bintang 2022 menggunakan sistem pertandingan swiss 9 babak.
Baca juga: Robot catur Udinus Semarang menantang grand master internasional
Baca juga: Mahasiswa Udinus sumbang emas di Asian Youth Chess Championship 2022
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2022